Semua perempuan itu sama, tinggal kau memilih ingin menjadi perempuan seperti apa.
Waktu itu umurku masih 8 tahun. Seperti yang kalian tahu, aku tidak memiliki teman ataupun sahabat kecuali satu anak yang mengalami nasib yang sama denganku karena dia mempunyai kelainan fisik dan mental. Setiap hari kami berbagi cerita hanya berdua. Apapun kami lakukan agar kami dapat diterima oleh teman2 di kelas yang lainnya. Seperti bermain "setan2an", temanku td itu jadi setan, dan akunya jadi tumbal hahaha. Entahlah, apa mereka masih ingat dengan perlakuan mereka pada kami saat itu.
Setiap aku sakit dan tidak masuk selama hampir sebulan, mereka jangankan mendoakanku, tapi justru menyalahkanku, (bahasa jawanya; nyukurke)
Ya sudahlah, mereka juga tidak perlu merasakan sakit yang aku rasakan.
.
Hari demi hari berlalu, aku mulai memasuki masa SMP. Namanya anak abg ya, pasti ada yang namanya naksir2an kan. Waktu itu ada dua teman SD yang masuk SMP yang sama denganku. Keduanya laki2, dan masuk kelas yang berbeda, yang satu baik banget dan alim, yang satunya lagi agak " kekinian". Nah yang "kekinian" itu ditaksir sama salah satu teman sekelasku. Begitu tau aku teman SDnya si "kekinian" itu, aku diminta sama temenku buat cari info tentang dia. Dan entah gimana ceritanya, malah menyebar isu kalau yang naksir sama si "kekinian" itu adalah aku. Suatu hari, waktu aku lagi jalan sendirian di lorong sekolah, teman sekelas si "kekinian" itu menunjukku sambi berkata, "Lho W**, ini to orang yang suka sama kamu, JUELEK BANGET".
.
Oke.
.
Bayangkan perasaanmu dikatain seperti itu. Tapi yaudahlah, siapa sih yang peduli soal sakit hatiku? Siapa yang peduli soal perasaanku?
.
Aku sendiri sampai merasa bahwa aku adalah orang yang paling jelek di kelas, di sekolah, di dunia. Stigma seperti itu seperti aku selalu ada di kepalaku sampai aku SMA.
Aku benci yang namanya cowok, waktu itu. Benciiiiii banget. Bodo amat liat temen2ku pada pacaran sana sini, makrab sana sini, kenalan sama cowok. Yang ada di kepalaku cuma satu waktu itu, belajar ! Pokoknya aku harus masuk UGM, haruuuus !
.
Suatu hari aku diajak kakak perempuanku jalan2 ke butik. Kakakku itu sering banget ngajak aku jalan2 tanpa rasa malu mengajakku. Oh iya, buat yang belum tau, kakak perempuanku itu cuantiiiiiiiiiiiiiik banget, wajahnya nggak mirip aku, dan dia hits banget. Semua orang bilang dia kayak bidadari. Sesuatu banget lah pokoknya 😀
.
Suatu hari, aku tanya sama kakakku, "mbak, kamu nggak malu po ngajak aku? Aku kan jelek"
Dan jawaban dialah yang mengubah hidupku sampai saat ini. Katanya, "Nin, cantik itu pilihan, kamu mau jadi cantik atau jadi jelek?".
.
.
.
Aku terdiam.
.
.
.
Apa yang dikatakan kakakku terus terngiang di benakku saat itu. Dan karna itu, aku menjadi kepikiran itu berubah, aku harus berubah!
.
Sejak saat itu aku mulai memperhatikan semua yang ada pada diriku, dari fashion, make up, sampai bentuk tubuh.
.
Yah, meskipun sekarang juga nggak cantik2 banget sih, tapi ya setidaknya lebih enak dilihat lah.
.
.
Jadi, buat kalian perempuan2 yang merasa jelek dan terbully oleh orang2, jangan menyerah, jangan khawatir. Pasti akan ada masanya dimana orang2 yang membully itu akan menyesal ketika melihat kamu sudah menjadi seorang wanita karier yang cantik! 😚😚😘
Cikarang, 20 Agustus 2016.